Artikel

Raja Ampat Papua, Penghasil Rempah Pala di Luar Maluku

admin| 23 Oktober 2020

Rempah-rempah dari Maluku yang dikenal seantero dunia memiliki peran krusial dalam terciptanya rute pelayaran dan perdagangan di masa lampau. Rempah sebagai komoditas yang begitu diminati pada tahap selanjutnya membuat beberapa pedagang dari kepulauan penghasil rempah harus mencari sumber rempah di luar Maluku.

Hal ini lah yang membuat wilayah pantai barat Papua didatangi oleh para pedagang rempah dari Kepulauan Maluku. Mereka menyasar wilayah Fakfak karena tempat ini diketahui sebagai penghasil pala. Hal menarik adalah bahwa rempah pala yang dihasilkan tanah Papua ini memiliki dua jenis, jenis pertama merupakan pala yang biasa dihasilkan di Banda Neira dan jenis kedua adalah pala Fakfak yang memiliki bentuk agak lonjong dan warnanya lebih cokelat.

Selanjutnya yang terjadi adalah kedatangan para pedagang lainnya, mulai dari pedagang Makassar hingga Eropa ke wilayah Kepulauan Raja Ampat Papua di bagian barat. Para pedagang tersebut menyalurkan berbagai produk yang tidak dihasilkan di Papua dan daerah kepulauan, seperti alat-alat dari besi maupun bahan-bahan pakaian (tekstil) yang diimpor dari India atau Jawa. Produk tersebut dibarter dengan berbagai produk laut, seperti teripang, penyu dan masoi, hingga rempah pala.

Semenanjung Onin menjadi bukti nyata akan keterlibatan Papua dalam rute niaga rempah pada abad ke-16 sampai 17. Hal ini juga yang membuat wilayah ini pada abad ke-17 diakui sebagai hak milik Kesultanan Tidore, dan dinobatkannya beberapa gelar kehormatan bagi raja-raja di sana sebagai simbol untuk mempertahankan monopoli pajak dan jalur perdagangan.

Interaksi dari perniagaan ini pun sekaligus membangun hubungan sosial antara Papua dengan para pelancong. Hal paling kentara adalah perkawinan campur di antara penduduk setempat dengan pendatang dari luar wilayah. A. Vesseur menuliskan dalam memori serah terima jabatannya bahwa raja-raja di Semenanjung Onin semuanya berdarah campuran karena para raja di wilayah itu menikah dengan wanita dari Kepulauan Maluku dan Buton. 

Selain tercipta wilayah yang multi etnis, bukti interaksi ini juga bisa ditengok dari peninggalan berupa warisan budaya tak benda, seperti acara Malam Pacar yang masih berlangsung hingga saat ini. Ritual tersebut diadopsi masyarakat Semenanjung Onin yang beragama Islam dari budaya Arab. 

Bukti lain yang masih bisa dirasakan adalah penamaan permukiman berdasarkan etnis. Di kota-kota pelabuhan Semenanjung Onin, misalnya Fakfak, Kaimana, Kokas, ditemukan Kampung Cina, Kampung Seram, dan Kampung Buton. Selain itu, ada juga komunitas Arab di wilayah ini. 

Inilah alasan mengapa program Jalur Rempah menjadi penting. Rempah bukan hanya berperan sebagai komoditas, namun juga berpengaruh dalam membentuk suatu wilayah, masyarakat, serta warisan budaya yang masih ada hingga hari ini, seperti yang terjadi di pantai barat dan Raja Ampat Papua.

 

Sumber: 


Webinar Menelusuri Jejak Jalur Rempah Papua pada 25 September 2020 bersama Dr. Abd, Rahman Hamid, Dr. Rosmaida Sinaga , Dr. Hanro Yonatan, Idham Bactiar, PhD & Peter M. Apituley.


Naskah & Editor:
Doni Ahmadi

Bagikan:

Artikel Populer

Padang Hari Ini, Jejak Kejayaan dan Interaksi Berbagai Bangsa di Sumatera Barat

27 Juni 2021

Dorong Semangat Gotong Royong, Kemendikbudristek Gandeng Lintas Sektor Sukseskan Muhibah Budaya Jalur Rempah

11 Juni 2022

Perlanja Sira, Aktor Penting Perdagangan di Pesisir Timur Sumatra Utara

26 Januari 2023

Artikel Terbaru

Telusuri Kekayaan Historis dan Budaya Kepulauan Selayar, Muhibah Budaya Jalur Rempah Kembali Digelar

24 November 2023

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

24 September 2023

Antusias 140 Nelayan Adu Cepat dalam Lomba Perahu Layar Tradisional dan Upaya Regenerasi ke Anak Cucu

24 September 2023

Artikel Terkait

...

Perlanja Sira, Aktor Penting Perdagangan di Pesisir Timur Sumatra Utara

Multazam

26 Januari 2023

...

Merayakan Sejarah Jalur Rempah di Balik Hidangan Lebaran

admin

10 Januari 2022

...

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

admin

24 September 2023