Benteng Kalamata: Pelindung Ternate dari Dunia Luar

admin

12 Januari 2022

Benteng Kalamata menghadap ke Pulau Tidore dan Pulau Maitara

Benteng Kalamata dibangun oleh Portugis pada tahun 1540

Nama Kalamata berasal dari nama adik dari Sultan Ternate Madarsyah: Pangeran Kalamata

Benteng ini berkali-kali berpindah tangan, dimiliki oleh pemerintahan yang berkuasa

Pemerintah pusat memutuskan untuk memperbaiki Benteng Kalamata pada tahun 1994

Benteng di Pulau Ternate yang menghadap ke Pulau Tidore dan Pulau Maitara ini pada awalnya dibangun oleh Portugis pada tahun 1540 sebagai upaya dalam memonopoli perdagangan cengkeh, sekaligus memperkuat dominasi mereka atas kekuatan Eropa lainnya di wilayah Maluku Utara. Hal ini juga sebagai untuk menghadapi potensi serangan Spanyol yang saat itu menguasai Tidore.

Benteng ini memiliki nama asli Benteng Santa Lucia, sebelum kemudian berganti menjadi Benteng Kalamata (nama yang diambil dari nama adik dari Sultan Ternate Madarsyah: Pangeran Kalamata). Setelah Portugis meninggalkan Ternate pada 1575, benteng ini berkali-kali berpindah tangan dari seiring pemerintahan yang berkuasa. Di antaranya, Belanda, Spanyol, Portugis kembali, Kesultanan Tidore, Inggris, sebelum akhirnya diambil alih kembali oleh Belanda pada tahun 1810.

Pasca ditinggalkan Belanda pada 1843, Benteng Kalamata menjadi tidak terawat dan sangat kumuh. Kondisi ini berlangsung hingga tahun 1989 sebelum akhirnya pemerintah Republik Indonesia memutuskan memperbaiki bangunan bersejarah ini pada 1994. Pemugaran besar-besaran dilakukan terhadap Benteng Kalamata sehingga bangunan benteng ini kembali ke bentuk asalnya seperti pada masa kejayaannya.

 

Sumber Foto:
1. Raiyani Muharramah - Juara I Kompetisi Foto Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia 2021: Kategori Umum
2-4. Dokumentasi liputan redaksi Jalur Rempah
5. Sucipto Mulyo

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio