Tarian Cakalele Banda dan Burung Cenderawasih Aru

admin

4 November 2020

Tari Cakalele Banda

Tari Cakalele Banda

Tari Cakalele Banda

Tari Cakalele Banda

Tari Cakalele Banda

Tari Cakalele Banda

Sebagai burung endemik di Kepulauan Aru, burung cenderawasih telah menjadi primadona dan menjadi hewan yang diburu banyak orang, baik untuk dipelihara maupun sebagai koleksi hiasan. Sejak ratusan tahun lalu, burung ini juga telah menjadi identitas kostum khas.

Salah satunya adalah Tarian Cakalele di Kepulauan Banda, di mana cenderawasih bukan saja menjadi pelengkap kostum tarian, namun menjadi representasi status orang yang memakai dan memilikinya. Penari-penari Tari Cakalele menggunakan burung cenderawasih sebagai hiasan kepala yang dilekatkan bersama-sama dengan topi tembaga yang berasal dari Portugis, yaitu Kapsete. Burung cenderawasih menjadi sangat penting bagi orang Banda, terutama dalam tatanan adat dan budaya terutama dari tradisi tari mereka. Pasalnya, tarian Cakalele tidak bisa ditarikan jika burung cenderawasih tidak terpasang di kepala sang penari. Begitu juga dengan ritual buka kampung yang juga menggunakan burung cenderawasih sebagai salah satu perlengkapannya.

Jika burung cenderawasih rusak atau hilang, maka tetua adat harus berupaya sampai menemukannya dengan cara memesan di Kepulauan Aru. Sistem ini terus berlangsung hingga sekarang dan akan terus berlangsung selama orang-orang Banda mempertahankan adat dan budayanya.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio