Melihat Jalur Rempah dalam Ruang-Ruang Masyarakat Betawi

admin

4 Januari 2022

Pada masa lampau, perdagangan rempah yang terjadi di Nusantara memberikan banyak keuntungan bagi VOC. Sebagian besar keuntungan yang dihasilkan, digunakan untuk membangun Amsterdam dan kota-kota kecil di sekitarnya. Sisanya, baru digunakan untuk membangun dan melengkapi kebutuhan Belanda di Nusantara. Pada masa itu, Batavia memegang peran penting sebagai pusat penyimpanan rempah dan pintu masuk para pedagang dari berbagai penjuru sehingga banyak tinggalan gudang dan beberapa benteng di sekitarnya.

Sebelum tahun 1700, sebagian besar gudang rempah dan komoditas dagang VOC yang lain berada di Pulau Onrust, salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu. Pulau Onrust juga digunakan sebagai lokasi bongkar muat yang juga sering dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum ke Batavia. Masyarakat kemudian menyebutnya sebagai Pulau Kapal. Pada saat itu, Onrust menjadi pulau dengan posisi dan pertahanan terbaik.

Hilir mudik Belanda dan perdagangan rempah di Batavia berpengaruh pada arsitektur Betawi. Arsitektur bangunan Betawi sebagai bagian dari kebudayaan Betawi cenderung memadukan pengaruh beberapa bangsa asing, termasuk arsitektur kolonial di dalamnya. Kemudian, diadopsi dalam beberapa ruang dan diturunkan secara turun-temurun. Misalnya, model atap pelana atau atap jatuh yang sedikit disesuaikan dengan arsitektur di Indonesia yang beriklim tropis dengan tambahan kanopi atau tritisan/overstek untuk menghindari sinar matahari secara langsung maupun tampias air hujan. Perpaduan arsitektur kolonial lain dalam rumah Betawi ada apa pada kolom kaki dan ukiran pada pagar rumah. Pada bagian profilan, terdapat garis-garis yang tampak seperti bangunan klasik.

Batavia yang telah berubah menjadi Kota Metropolitan Jakarta mengubah banyak struktur bangunan masyarakat Betawi. Keaslian bangunan memang banyak yang berubah menyesuaikan dengan kondisi alam dan lingkungan hari ini, tetapi yang harus tetap dijaga adalah bagaimana nilai-nilai yang ada di dalamnya dapat terus dimaknai. Barangkali bangunan modern ibu kota juga butuh diberi sentuhan kearifan lokal untuk mempertegas identitas kebudayaan karena karakter bangunan juga dapat menjadi cerminan wajah suatu wilayah.

Ingin mengetahui lebih banyak mengenai arsitektur Betawi dan hubungannya dengan sejarah perdagangan rempah di Batavia? Saksikan selengkapnya dalam perbicangan seru Dori Herlambang, seorang arsitek dan pakar konstruksi DKI Jakarta dan Chandrian Attahiyat selaku budayawan dari Universitas Indonesia bersama budayawan Jakarta sebagai pembawa acara, dalam video yang satu ini.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio