Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Titik Kupang

admin

27 September 2022

Halo, Sobat Nusa!

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 telah sampai di Kupang, Nusa Tenggara Timur (25/6) yang menjadi titik singgah keenam. Sebelumnya, pelayaran dengan menggunakan KRI Dewaruci dimulai dari Surabaya, Makassar, Baubau-Buton, Ternate-Tidore, Banda Neira dan singgah di Kupang, dan akan kembali ke Surabaya. Kini di Kupang, Laskar Rempah mempelajari pentingnya tanaman cendana.

Kupang menjadi salah satu Jalur Rempah karena keberadaan komoditas kayu cendana (santalum album), asam, dan kemiri. Cendana meramaikan jalur perdagangan wewangian dunia yang berpusat di jazirah Arab, pusat perdagangan wewangian dupa tertua. Sejak ribuan tahun lalu, wewangian adalah elemen penting dalam ritual keagamaan, pengobatan, kecantikan, dan pengawet jenazah raja dan para pembesar. Sebagai pengingat, Laskar Rempah melakukan penanaman pohon cendana di SMK 6 Kupang.

Selain cendana, masyarakat Timor di Kupang memiliki budaya tenun yang diwariskan secara turun temurun. Kain tenun Kupang awalnya menggunakan sumber pewarna alami yang banyak didapatkan pada tanaman di sekitar rumah, warna biru didapatkan dari daun nila, warna merah dari biji pinang, akar daun mengkudu atau kulit manggis, serta warna hijau dan abu-abu dari daun suji. Warna lain bisa didapat dari perpaduan warna-warna yang sudah ada. Motif tenun menggambarkan kondisi alam, geografis, flora, dan fauna Timor yang menunjukkan bagaimana eratnya alam merasuk dalam alam budaya masyarakat Kupang.

Pelestarian tenun oleh Pemda Kupang melalui pelatihan anak muda di SMKN 4 menjadi lokasi kunjungan Laskar Rempah untuk melihat proses pembuatan dan pelestarian tenun Kupang.

Sobat Nusa, yuk, simak keseruannya melalui video berikut ini.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio