Artikel

Sejarah Pulau Selayar, Agenda Kunjungan Kru Kapal Arka Kinari

admin| 2 Oktober 2020

Kepulauan Selayar – Rangkaian kegiatan kru kapal Arka Kinari di Kepulauan Selayar pada hari ketiga, 3 Oktober 2020, berlanjut dengan mengunjungi beberapa lokasi peninggalan terkait sejarah Pulau Selayar dan program Jalur Rempah. Beberapa lokasi yang dikunjungi menjadi bukti yang memperkuat bahwa sejarah Pulau Selayar memiliki peran yang signifikan dalam jalur perdagangan rempah di masa lalu. 

Bukti-bukti tersebut di antaranya ialah Gong Nekara Perunggu yang berasal dari Dongsong dan dibuat di Xianji, Cina, pada 300 SM. Bukti ini juga diperkuat dengan adanya simbol perpaduan unsur budaya dari Indonesia, Cina, dan Vietnam yang terdapat pada gong/nekara. 

Gong Nekara Perunggu tersebut berfungsi untuk ritual keagamaan, simbol status sosial, isyarat perang, serta penunjuk arah mata angin. Di lokasi ini, tiga awak kapal Arka Kinari, Sarah, Claire, dan Titi, mencoba menginterpretasi simbol-simbol pada sisi Gong Nekara Perunggu yang memiliki keunikan berkaitan dengan cuaca, arah mata angin, hewan-hewan laut dan darat.

Selain Gong Nekara Perunggu, bukti kuat lainnya terkait sejarah Pulau Selayar ialah adanya jangkar dan meriam yang ditemukan di kepulauan ini. Meriam yang terdapat di dalam Museum Jangkar dan Meriam ini merupakan milik seorang saudagar keturunan Cina bernama Baba Desan yang datang untuk mencari hasil laut dengan kapal miliknya. Kapal tersebut dilengkapi persenjataan untuk pertahanan diri melawan bajak laut.

Selanjutnya kru kapal Arka Kinari mengunjungi Museum Nekara yang lokasinya berdekatan dengan Museum Jangkar. Di museum tersebut, para kru mendapatkan penjelasan mengenai koleksi museum dan sejarah Pulau Selayar, seperti kain tenun Selayar, alat penggiling jagung, senjata api, kerajinan gerah, dan juga mengenai Aksara Lengang-Lengang dan Lontara. Tidak hanya diceritakan mengenai aksara, awak kapal juga melakukan workshop dengan menulis ucapan ‘Terima Kasih’ dan ‘Arka Kinari’ dengan kedua aksara tersebut.

Sebagai penutup kegiatan hari itu, seluruh kru kapal Arka Kinari berkumpul di lokasi acara Selayar Green Gold Festival 2020. Festival hari kedua dilanjutkan dengan adanya penampilan Tari Pengellai  yang bermakna untuk mengundang tamu yang datang ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain itu, ada juga Tarian Permainan Bambu yang umumnya ditampilkan di depan raja dan permaisuri serta sebagai bentuk rasa syukur dari hasil panen. Pada penampilan Tarian Permainan Bambu, para penari mengajak beberapa kru kapal Arka Kinari untuk menari bersama sambil diiringi musik tradisional khas Kepulauan Selayar, yang berasal dari gendang dan pui-pui. 

Festival ini juga turut dimeriahkan oleh beberapa musisi dan adanya pameran wisata kuliner yang bisa dicicipi gratis oleh tamu undangan. Acara Selayar Green Gold Festival 2020 ditutup dengan pemberian cendera mata untuk kru kapal berupa miniatur kapal Arka Kinari dan rempah-rempah hasil produksi wilayah setempat.

Naskah: Putri A.F
Editor: Doni Ahmadi

Bagikan:

Artikel Populer

Pentingnya Kaum Muda Menapaki Jejak-jejak Rempah di Nusantara

9 Juni 2022

Buku Diplomasi Budaya Jalur Rempah: Upaya Meraih Pengakuan UNESCO

27 September 2020

Dari Jalur Rempah: Peta, Navigasi, dan Peran Pelaut Nusantara untuk Pengetahuan Hari Ini

15 Februari 2021

Artikel Terbaru

Telusuri Kekayaan Historis dan Budaya Kepulauan Selayar, Muhibah Budaya Jalur Rempah Kembali Digelar

24 November 2023

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

24 September 2023

Antusias 140 Nelayan Adu Cepat dalam Lomba Perahu Layar Tradisional dan Upaya Regenerasi ke Anak Cucu

24 September 2023

Artikel Terkait

...

Dari Jalur Rempah: Peta, Navigasi, dan Peran Pelaut Nusantara untuk Pengetahuan Hari Ini

admin

15 Februari 2021

...

Jalur Rempah: Memuliakan Masa Lalu untuk Kesejahteraan Masa Depan

admin

19 Maret 2021

...

Kepulauan Banda: Dari Rempah Pala dan Apa-apa yang Terjadi Setelahnya

admin

5 Oktober 2020