Artikel

Selaras dengan Misi TNI AL untuk Majukan Maritim Indonesia, Muhibah Budaya Jalur Rempah Gunakan KRI Dewaruci untuk Pelayaran

admin| 2 Juli 2022

Juli 2022 - Kapal legendaris KRI Dewaruci milik TNI AL membawa Laskar Rempah dalam menyusuri titik Jalur Rempah pada Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022. KRI Dewaruci selama kurang lebih 30 hari bersama Laskar Rempah mengarungi lautan sejak 1 Juni 2022 hingga 1 Juli 2022 menelusuri enam titik Jalur Rempah, di antaranya Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, Kupang, dan kembali lagi ke Surabaya. 

Kegiatan yang diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), pemerintah daerah, serta berbagai komunitas budaya ini bertujuan untuk merekonstruksi narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia. 

Menurut Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Dr. Tolhas Sininta Nauli Basana Hutabarat, M.M.S., penggunaan KRI Dewaruci dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 sangat tepat. "Sejak lama sebenarnya TNI AL berkeinginan untuk membina atau mendidik pemudanya di KRI Dewaruci. Kapal ini dulunya lebih diutamakan untuk membina taruna TNI AL. Karena saat ini ada kapal latih lainnya, yaitu KRI Bima Suci yang lebih besar dan layarnya lebih banyak, jadi kita mempunyai peluang lebih banyak lagi untuk melakukan latihan ini bersama masyarakat di Dewaruci,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah selaras dengan misi TNI AL dan niat Presiden Jokowi untuk memajukan maritim Indonesia. "Keikutsertaan TNI AL dalam program pelayaran Jalur Rempah ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami mengingat program tersebut selaras dengan tujuan kami dalam melaksanakan pembinaan potensi maritim. Dengan kita mengetahui niat Presiden Jokowi untuk memajukan maritim ini maka segala sesuatunya harus kita awali dengan generasi muda.," ujarnya. 

Program Muhibah Budaya Jalur Rempah menegaskan kembali bahwa negeri ini pernah menjadi pemain penting dalam perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. Jalur Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya yang melahirkan peradaban global dan menghidupkan kembali peran masyarakat Nusantara sejak berabad-abad lampau. Sejalan dengan hal tersebut, program ini bertekad keras menghidupkan kembali ingatan kita akan peran masyarakat Nusantara dalam pembentukan Jalur Rempah, mendokumentasikan peran mereka yang berada di berbagai wilayah perdagangan rempah dan merekonstruksi serangkaian benang merah dalam suatu bangunan sejarah. 

“Pelayaran Jalur Rempah yang baru saja dilaksanakan bersama KRI Dewaruci memiliki makna penting bagi kita dalam upaya menjaga kebudayaan dan memahami sejarah bangsa. Jalur perniagaan rempah banyak dijumpai di Indonesia dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan,” pungkas Panglima Koarmada II saat menyambut Laskar Rempah di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, Jumat (1/7). 

“Melalui kolaborasi yang tepat, diharapkan akan mampu menumbuhkan semangat gotong royong dan akan terus dikembangkan pada setiap kesempatan guna menjaga ketahanan nasional yang berlatar pada pemajuan budaya bangsa Indonesia,” tutupnya. 

Setelah melintasi enam titik penting Jalur Rempah, Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 resmi ditutup di Kota Mojokerto, Bumi Majapahit, bertepatan dengan ulang tahun Mojokerto yang ke-104. Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, “Berbicara mengenai Jalur Rempah, tidak hanya terkait rempah saja, tetapi bagaimana terjadi akulturasi budaya, di Mojokerto misalnya, yang juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Di Mojokerto, ada Kelenteng Hok Sian Kiong yang berdiri di tahun 1828, artinya akulturasi budaya sudah terjadi di kota ini di masa Jalur Rempah. Inilah yang menguatkan keragaman sekaligus harmonisasi antarpemeluk agama di Mojokerto sehingga mengantarkan Kota Mojokerto sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan Harmony Award. Kalau tahun depan Muhibah Budaya Jalur Rempah diselenggarakan kembali, kami siap dengan tangan terbuka untuk menyambut Laskar Rempah di Kota Mojokerto.”

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menambahkan bahwa rangkaian kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan momen bersejarah dan bentuk ikhtiar bangsa Indonesia untuk memperjuangkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO. “Jalur Rempah merupakan jalur legendaris yang bahkan mendahului Jalur Sutera, sebuah jalur tua yang rutenya telah dinapak tilas oleh pemuda-pemudi terbaik dari 34 provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, langkah kita malam ini, di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, akan menjadi saksi sejarah yang mudah-mudahan bisa menjadi kebanggaan bangsa kita,” tutupnya.

 

Laman: jalurrempah.kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/jalurrempahri
Instagram: instagram.com/jalurrempahri
Facebook: facebook.com/jalurrempah
Youtube: JALUR REMPAH RI

Bagikan:

Artikel Populer

Pulau Ternate, Kota Dagang & Titik Temu Pedagang Nusantara dan Asing

21 Oktober 2020

Kehangatan Wedangan Pendopo di Solo

14 September 2022

Inspirasi Jamu Rempah dari Zaman Majapahit yang Lestari hingga Masa Kini

14 April 2023

Artikel Terbaru

Telusuri Kekayaan Historis dan Budaya Kepulauan Selayar, Muhibah Budaya Jalur Rempah Kembali Digelar

24 November 2023

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

24 September 2023

Antusias 140 Nelayan Adu Cepat dalam Lomba Perahu Layar Tradisional dan Upaya Regenerasi ke Anak Cucu

24 September 2023

Artikel Terkait

...

Inspirasi Jamu Rempah dari Zaman Majapahit yang Lestari hingga Masa Kini

Yesicha Maya Maulina

14 April 2023

...

Banten: EntrepĂ´t Perdagangan Rempah, Interaksi, & Peninggalan Sejarah

admin

10 Januari 2021

...

Untold Story: Burung Cenderawasih dalam Perdagangan Rempah Masa Silam

Jeane Prisilia Pombaela

25 Oktober 2022