Heteroginitas dan Keragaman di Sumatera Utara

admin

23 Juni 2021

Pakaian tradisional suku Batak

Seorang pemuda suku Batak Karo sedang memainkan alat musik 'Kulcapi'

Acara adat Mangalahat Horbo

Pedagang Batak di pasar Haranggaol, Karo

Tari Perang Nias

Tari Perang Nias

Keragaman Sumatera Utara sudah lama dikenal sebagai provinsi yang multietnis. Di tempat ini, hidup dan berbagai berbagai penduduk asli, dari suku Batak, Nias, Siladang, Melayu dan lainnya. Untuk pembagian wilayahnya sendiri, di pesisir timur pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu, sementara di wilayah pantai barat dihuni oleh orang Minangkabau.

Di wilayah tengah, di sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh suku Batak, dan di kepulauan bagian barat, terdapat orang-orang suku Nias yang bermukim. Suku-suku yang beragam ini pada akhirnya juga menghasilkan berbagai kesenian lokal yang khas. Corak yang melambangkan satu dan lainnya, bangunan atau arsitektur, hingga ritual-ritual yang sampai hari ini masih dilakoni.

Keragaman budaya yang hidup, keyakinan yang dipercaya, dan menjadikan Sumatera Utara begitu heterogen tidak bisa dilepaskan dari masa lalu tempat ini yang pernah diketahui sebagai salah satu simpul jalur rempah. Era-era perdagangan rempah membuat hal ini menjadi niscaya. Suatu muasal dari bertemunya berbagai suku, budaya, keyakinan dan melahirkan apa yang saat ini disebut sebagai kebhinekaan.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio