Kuah Beulangong: Tradisi Hari Raya dari Aceh

admin

2 Februari 2022

Kuah Beulangong adalah sajian dari Aceh

Berdasarkan adat setempat, hidangan kari daging dan nangka ini hanya boleh dimasak oleh laki-laki.

Nama ‘beulangong’ berasal dari kata ‘belanga’, atau kuali besar

Kuah Beulangong biasanya disajikan pada hari-hari raya Islam

Kuah Beulangong dimasak dalam waktu sekitar 2-4 jam

Kuah Beulangong siap untuk disantap

Kuah beulangong adalah masakan dari Aceh yang berbentuk gulai dan berisi daging kambing serta nangka muda. Nama kuah beulangong berasal dari kata belanga atau kuali besar, di mana dalam proses memasaknya memang menggunakan kuali yang besar. Bumbu di dalam kuah beulangong terdiri dari rempah-rempah, seperti kunyit, kemiri, kayu manis, kapulaga, dan lainnya

Menurut kepercayaan adat setempat, proses memasak kuah beulangong hanya boleh dilakukan oleh kaum pria. Selain itu, cara mengaduk kuah beulangong juga punya keunikan sendiri, yaitu dengan diaduk berlawanan dari arah jarum jam sambil berselawat.

Kuah beulangong biasanya disajikan untuk berbuka puasa dan juga menjadi masakan yang wajib disajikan pada saat hari-hari raya Islam, seperti Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, Iduladha, dan Idulfitri.

Masakan ini memiliki sejarah di mana masyarakat Aceh memadukan daun kari dari pedagang India dengan rempah-rempah asli Nusantara. Uniknya, kuah beulangong pernah menggunakan biji ganja dalam daftar bahan rempahnya. Biji ganja yang dihaluskan membuat daging menjadi lebih empuk dan juga sebagai penyedap rasa, bahkan diyakini bahwa biji ganja ini berfungsi sebagai bahan pengawet alami. Pada tahun 2008, Kemendikbudristek menetapkan kuah beulangong sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

 

Sumber gambar:
Muhammad IQbal/Instagram
aanpixx/Instagram
fadly_batubara/Instagram
Glory travel & tour/Good News From Indonesia
mrzki_a/Instagram
Riza Azhari/iStockphoto

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio