Catatan dari Lomba Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia & Daftar Para Pemenang Lomba Penulisan, Foto, dan Vlog

admin | 23 Oktober 2021

Jakarta, Jumat (22/10) - Diikuti oleh 2.563 peserta, dengan proses seleksi dan penilaian yang ketat selama tiga bulan, pemenang lomba penulisan, foto, dan vlog diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ditjen Kebudayaan. Lomba bertajuk “Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia” ini memuat keragaman bidang: sejarah, seni budaya dan ekspresinya, kuliner, bahasa, kesehatan, kecantikan, ritual dan budaya bahari Nusantara, serta cagar budaya dan warisan budaya takbenda yang bertautan dengan Jalur Rempah.

Lomba penulisan, foto, dan vlog yang diikuti oleh masyarakat luas ini adalah upaya mengangkat kembali kejayaan rempah-rempah dengan mengenal berbagai kearifan budaya Nusantara. Jalur Rempah dimaknai kembali sebagai memori kolektif bangsa dan upaya menumbuhkan kebanggaan akan sejarah terbentuknya Indonesia yang panjang. Dahulu, Nusantara adalah simpul penting pertukaran antarbudaya yang mempertemukan berbagai gagasan, ilmu pengetahuan, agama, bahasa, gaya hidup, estetika, hingga adat kebiasaan selama berabad-abad yang dipersatukan dan dapat bertaut karena rempah. Dengan itu, nilai-nilai budaya rempah yang telah menyatu dengan masyarakat, menjadi bahasa bersama untuk menggambarkan dan menjelaskan masa lalu untuk pondasi masa depan bangsa ini. 

Anindita S. Thayf (Blitar/Kategori Umum), Ni Luh Dian Suryantini (Bali/Kategori Wartawan), dan Muhammad Fikri bersama Denna Dia Elita Nariswari (Surabaya/Kategori Pelajar), memenangi Lomba Penulisan Jalur Rempah untuk masing-masing kategori. 

Ketiga pemenang tersebut menyisihkan keseluruhan peserta lomba sebanyak 901 orang yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia, dari Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, dan lain-lain.

Anindita yang pernah memenangi Sayembara Penulisan Novel Dewan Kesenian Jakarta 2008 dengan karya Tanah Tabu, dalam lomba ini mengangkat topik menarik "Sastra untuk Rempah dan Nusantara". Wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang bekerja sebagai redaktur Bali Express, Ni Luh Dian Suryantini, menyodorkan tema besar yang pernah dilakukan Jack Turner, "Seksualitas di Jalur Rempah" dengan rasa yg lebih lokal, khususnya Bali. Adapun pasangan siswa SMA Negeri 6 Surabaya, Muhammad Fikri bersama Denna Dia Elita Nariswari, mengusung topik "Jukut Harsyan (Sup Bebek Rempah) Kajian Historis pada Masa Jawa Kuno hingga Masa Kini".

Untuk kategori pelajar, pemenang kedua dan ketiga diraih oleh Wulan Siti Purnamasari dan Putri Nabila. Pada Kategori wartawan, pemenang kedua dan ketiga diraih Fatris MF dan Ramadhani. Dan, Kategori umum, pemenang kedua dan ketiga diraih Yuanita Wahyu Pratiwi dan Daya Negeri Wijaya. 

Untuk lomba foto yang diikuti oleh 708 peserta, Muhammad Adimaja dinobatkan sebagai pemenang pertama, Agung Parameswara sebagai pemenang kedua, dan Febrianto Budi Anggoro sebagai pemenang ketiga dalam kategori yang diikuti oleh profesional wartawan. Raiyani Muharramah, Wisnu Yudowibowo, dan Iqbal Jaya (secara berurutan) ditetapkan sebagai pemenang lomba foto kategori umum. Lalu Amina Putri Kurniadi, Quinn Aqilla Luthfiandra Fahmi, dan Cintya Elsa Windana (secara berurutan) ditetapkan sebagai pemenang lomba foto kategori pelajar. 

Dari kompetisi Vlog. Karya Ni Komang Kania Ayulia Pradnyaswari keluar sebagai pemenang pertama dari 123 karya vlog yang masuk ke meja penjurian, disusul oleh Samwiel sebagai pemenang kedua, dan Rusmi Charyani sebagai pemenang ketiga.

Dari tiga jenis lomba tersebut, setiap kategori dipilih tiga pemenang pertama, kedua, dan ketiga, serta sepuluh pemenang pilihan. Semua pemenang dalam kategorinya itu mendapatkan hadiah uang apresiasi dan sertifikat.

Dari meja kerja penjurian, tim juri kompetisi penulisan untuk kalangan umum, wartawan, dan pelajar adalah Wiwin Djuwita Ramelan (arkeolog/mantan dosen), Didik Pradjoko (dosen/arkeolog), Martin Suryajaya (penulis filsafat/sastrawan), dan Yusuf Susilo Hartono, Kenedi Nurhan, dan Seno Joko Suyono (ketiganya wartawan senior dan pelaku seni budaya). Untuk tim juri kompetisi foto adalah Arbain Rambey, Fendi Siregar, dan Feri Latief (ketiganya fotografer profesional). Dan, tim juri kompetisi vlog adalah Harival Zayuka (travel influencer/vlogger), Tirto Andayanto (fotografer/vlogger), dan Mohammad Sutanto (fotografer/vlogger).

Dalam catatan tim juri, 2.563 karya penulisan, foto, dan vlog yang masuk proses penjurian menggunakan pendekatan dan sudut pandang yang beragam. mulai dari sejarah, arkeologi, antropologi, studi kolonialisme, seni dan budaya, politik, pertanian, perkebunan, ekonomi, perdagangan, sampai religiusitas. Juga terdapat kajian dari sudut pandang feminisme, kesehatan, kecantikan, boga/kuliner, gaya hidup, bahasa dan sastra, seni, dan lain-lain. Berbagai gagasan dan pemikiran yang termaktub ini, dapat diartikan sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait yang kini sedang dalam proses mendaftarkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan yang hadir di sela penjurian secara daring dan luring, mengapresiasi para peserta yang menuangkan berbagai pemikirannya tentang Jalur Rempah. Tak lupa, beliau juga mengapresiasi tim juri dan panitia yang telah bekerja selama tiga bulan terakhir, sejak masa persiapan hingga penilaian. (*)


_________

Naskah: M. Atqa

Editor: Tiya S. & Doni Ahmadi

Bagikan:

Kegiatan Saat Ini

22 Maret 2024

Pendaftaran Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024

10 Desember 2023

Pameran Jalur Rempah "Rumah Rempah Dunia" Tahun 2023

18 November 2023

Pengumuman Peserta Terpilih Muhibah Budaya Jalur Rempah 2023