Publikasi

Jalur Rempah dan Wong Nusantara di Bali Utara dalam Jaringan Maritim

I Ketut Ardhana | 17 Desember 2021

Jalur Rempah dan Wong Nusantara di Bali Utara dalam Jaringan Maritim

I Ketut Ardhana¹, Made Adi Widyatmika²

phejepsdrlipi@yahoo.com

 

Abstrak

Studi tentang peranan pelabuhan-pelabuhan di Bali pada umumnya, dan di Bali Utara pada khususnya, dalam konteks jalur perdagangan rempah Nusantara masih belum banyak dilakukan secara komprehensif. Terbatasnya sumber-sumber kesejarahan yang tersedia mengakibatkan studi tentang hal ini menjadi hambatan dalam kajian yang dilakukan. Tulisan ini mengelaborasi lebih jauh tentang dinamika kawasan Bali Utara dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi dan perdagangan di kawasan regional, seperti aktivitas yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.

Melalui studi literatur kesejarahan dan wawancara lisan dengan para ahli di bidang sejarah terungkap bahwa wilayah pantai Bali Utara memiliki peran signifikan sebagai tempat persinggahan (stopover) yang menyediakan air tawar bagi para pelayar dan pedagang yang melintasi kawasan yang melalui Bali Utara itu. Selama persinggahan tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran produk atau komoditas sehingga melalui kontak-kontak pelayaran dan perdagangan terbentuk relasi sosial budaya serta ekonomi antara orang Bali dengan etnis lainnya yang berasal dari Jawa, Madura, Bugis, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor, hingga dengan orang Maluku. Demikian pula halnya dengan dinamika masyarakat secara umum dan khususnya di Bali Utara, tampak masih ada kesulitan terutama dengan ketersediaan sumber kesejarahan yang terjadi pada kurun waktu itu. 

Terdapat beberapa pertanyaan signifikan berkaitan dengan hal ini di antaranya ialah sebagai berikut. Pertama, mengapa kajian tentang hal ini masih dilakukan secara terbatas? Kedua, bagaimana penguasa-penguasa lokal memainkan peran yang signifikan dalam pelayaran dan perdagangan? Ketiga, seberapa jauh pelabuhan-pelabuhan yang terdapat di Bali Utara memainkan peran yang signifikan dalam kaitannya dengan dunia pelayaran dan perdagangan rempah-rempah? Keempat, apa komoditas atau produk yang tersedia dapat diperjualbelikan sehingga dianggap memainkan peran penting dalam kaitannya dengan jalur perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Nusantara? 

Inilah beberapa pertanyaan yang dielaborasi dalam studi ini dengan harapan akan diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang peranan jalur rempah dan Wong Nusantara di Bali Utara dalam jaringan maritim. 

Kata kunci: Perdagangan rempah, jaringan maritim, Bali Utara, Wong Nusantara, dan keindonesiaan

 

Abstract

The study about the role of ports in Bali in general and in North Bali specifically, in the context of the Nusantara spice trade route, has not been done comprehensively. The limited historical sources became an obstacle for the study. This writing further elaborates the dynamic of North Bali concerning the economic activity and trade in the regional area, such as the activities that connected the west part of Indonesia to the east part of Indonesia. 

The historical literature study and oral interview with the historians revealed that the coastal area of North Bali played a significant role as a stopover that served freshwater for the sailors and traders who crossed North Bali. The transit allowed the product or commodity exchanges. Through the shipping and trading interactions, the socio-cultural and economic relationship between the Balinese and other ethnicities from Java, Madura, Bugis, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flora, and Timor, to the Maluku were formed. So was the community dynamic in general, especially in North Bali; the difficulty mainly lies in the historical sources from that period. 

There are several important questions. First, why are the studies on this subject still limited? Second, how do the authorities want a significant role in shipping and trading? Third, how far did the ports in North Bali play a significant role in relation to the shipping and spice trading world? Fourth, what were the commodities or products that could be traded so that it was considered playing a significant role concerning the spice shipping route in Nusantara Archipelago? 

The questions have been elaborated on to understand better the role of Spice Trade and the people of Nusantara in North Bali in the maritime network. 

Keywords: spice trade, maritime network, North Bali, Nusantara people, and Indonesian

_________

¹ Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

² Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia

Editor: Moh. Atqa & Tiya S.

Sumber gambar: igoorie/Twenty20

Download PDF

Konten ini dibuat oleh kontributor website Jalur Rempah.
Laman Kontributor merupakan platform dari website Jalur Rempah yang digagas khusus untuk masyarakat luas untuk mengirimkan konten (berupa tulisan, foto, dan video) dan membagikan pengalamannya tentang Jalur Rempah. Setiap konten dari kontributor adalah tanggung jawab kontributor sepenuhnya.

Bagikan:

Publikasi Populer

Kota Baubau dalam Jalur Rempah di Indonesia Timur

3 Desember 2021

Jalur Rempah dan Wong Nusantara di Bali Utara dalam Jaringan Maritim

17 Desember 2021

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

20 September 2021

Publikasi Terbaru

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

20 September 2021

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

20 September 2021

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

20 September 2021

Publikasi Terkait

Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan jalur rempah, salah satunya dengan melakukan berbagai penelitian dan publikasi terkait jalur rempah

...

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

Irfan Ahmad

20 September 2021

...

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

Irfan Ahmad

20 September 2021

...

Ternate: Jaringan Perdagangan Cengkih Abad XIV-XVII

Irfan Ahmad

20 September 2021