Jalur Rempah dan Kontak Budaya di Banten

admin

5 Juli 2021

Jalur Rempah di Banten memang menarik untuk diikuti. Dari catatan Tome Pires tergambar, Banten di masa lampau memiliki berbagai macam pelabuhan yang ada sejak abad 16 bahkan sebelum masa kesultanan. Pada 1664 Sultan Ageng Tirtayasa mengirimkan sebuah surat persahabatan kepada Raja Charles yang memimpin inggris pada masa itu, disertai banyak oleh-oleh rempah. Mulai dari 100 bahar lada hitam hingga 100 pikul jahe. Namun tidak banyak bukti sejarah yang dapat diandalkan untuk menggambarkan Banten sebelum kedatangan bangsa barat.

Temuan artefak berupa keramik Tiongkok dan Vietnam menjadi satu-satunya petunjuk yang mampu menggambarkan eksistensi Banten Girang dalam pengembangan hubungan dagang dengan Tiongkok dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Meskipun pada masa tersebut terjadi gejolak politik di Banten Girang, dimana kekuasaan pada akhirnya jatuh pada Kerajaan Pakuan Sunda dengan pusat ibu kota di Pajajaran.

Peran Banten sebagai pintu masuk dengan dua pelabuhan besar dalam perdagangan rempah semakin kuat dengan kekayaan lada yang dihasilkan. Banten pun semakin diperebutkan setelah portugis menguasai Malaka.

Hal apa saja yang membuat Banten diperebutkan pada masa perdagangan rempah? Simak kisah menarik yang terjadi di Tanah Jawara dalam salah satu video Seri Webinar Jalur Rempah di Banten berikut ini.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio