Jalur Rempah di Pantai Timur Sumatera

admin

12 April 2021

Ada sebuah pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh orang-orang dalam diskusi mengenai jalur perdagangan rempah. Kira-kira sebagai berikut pertanyaannya, “Apakah jalur pelayaran yang menciptakan pelabuhan?” atau justru sebaliknya, “Keberadaan pelabuhan yang akhirnya membentuk jalur pelayaran?” Seperti halnya Sumatera yang menjadi salah satu simpul dalam Jalur Rempah dan memiliki beberapa pelabuhan yang menjadi tempat singgah dalam perdagangan rempah masa lampau.

Sumatera memegang peranan tersendiri dalam Jalur Rempah. Terdapat beberapa bukti yang menguatkan peran Sumatera, di antaranya adalah catatan Coedes mengenai Asia Tenggara masa Hindu-Budhha. Dalam catatan tersebut, Coedes menyebutkan keberadaaan Negeri San-Fo-Chi’i atau Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Selain itu, bukti lain tentang Sumatera tertulis dalam catatan yang ditulis oleh pedagang Arab-Parsi tahun 916 M, Marcopolo 1292, dan catatan perjalanan Ibnu Battuta.

Sangat disayangkan jika ada banyak catatan dari orang asing, sedangkan catatan dari bangsa kita sendiri tidak banyak ditemui. Catatan mengenai Jalur Rempah Indonesia masa lampau dan perkembangannya hari ini perlu ditelusuri kembali dan diperbanyak sehingga dapat menjadi sebuah bukti sejarah yang dapat digunakan untuk menguatkan keberadaan Jalur Rempah Indonesia.

Ingin mengetahui lebih lanjut catatan-catatan yang berkaitan dengan Jalur Rempah terutama jejak dan sejarahnya di Sumatera? Ikuti diskusi menarik yang dihelat oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau bertajuk “Jalur Rempah di Pantai Timur Sumatera” dengan narasumber dua sejarawan maritim, Prof. Dr. Susanto Zuhdi dan Prof. Dr. Gusti Asnan, bersama dua narasumber lainnya, Peneliti Madya dari BPNB Kepri Dr. Anastasia Wiwik Swastiwi dan Toto Sucipto selaku Kepala BPNB Kepri, serta dipandu oleh peneliti dari BPNB Kepri, Jauhar Mubarok S.Sos.

Selamat menonton dan mendengarkan, Sobat Nusa!

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio