Kapur Barus: Jejak & Kisah Rempah Beraroma Menyengat dari Sumatera

admin

6 Maret 2021

Rempah-rempah Indonesia memiliki sejarah panjang selain sebagai bumbu pelengkap masakan di dapur. Fungsinya sejalan dengan jenisnya yang begitu beragam. Acapkali kita tidak mengetahui pasti apa saja macam rempah-rempah itu sendiri. Selain dikenal dengan aromanya yang tajam, rempah-rempah biasanya dihasilkan oleh bagian-bagian dari pohon, tanaman maupun tumbuhan. Dengan tahap dan proses yang beragam, rempah-rempah hadir dalam berbagai bentuk produk yang bermanfaat dalam kehidupan manusia. Salah satu yang sangat dekat dengan kebanyakan masyarakat Indonesia adalah kapur barus.

Siapa sangka jika benda yang tidak dapat dikonsumsi sebagai makanan tersebut termasuk jenis rempah-rempah. Ya, sekali lagi rempah-rempah tidak hanya campuran makanan semata. Kapur barus atau kamper (Camphor) sering kali ditemui di dalam lemari maupun toilet pada rumah-rumah. Baunya yang menyengat dan kandungan yang ada di dalamnya dipercaya dapat menghindari dan mengusir bau tidak sedap dan serangga di tempat-tempat lembap. Namun yang sering kita temui adalah kapur barus sintetis yang sebagian besar komponen penyusunnya berasal dari kristal putih yang tumbuh di pohon Dryobalanops aromatica dan Cinnamomum camphora. Pohon tersebut tumbuh subur di daerah Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Kapur barus yang masih alami memiliki banyak fungsi lain termasuk untuk pengobatan beberapa penyakit. Kira-kira selain dijadikan kamper, kapur bisa diolah menjadi apa saja, ya? Melihat manfaatnya yang segudang, kapur barus tentu saja turut andil dalam sejarah panjang Jalur Rempah masa lampau. Bagaimana kisahnya, ketahui selengkapnya dalam rangkaian video di bawah ini!

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio