Pelayaran Suku Bugis dan Jalur Rempah di Sulawesi

admin

24 Mei 2021

Jalur Rempah menjadi salah satu bukti kejayaan Nusantara yang berporos pada maritim. Hal tersebut tentu tidak lepas dari tradisi masyarakat Nusantara dalam pelayaran, salah satunya suku Bugis. Orang-orang Bugis dikenal dekat dengan laut serta telah lama melakukan tradisi berlayar secara turun-temurun. Hal ini terbukti dengan adanya kisah yang sangat lama mengenai kewajiban orang Bugis dalam melakukan tradisi sompeq dan passompeq.

Sompeq memiliki arti ‘merantau’, sedangkan passompeq diartikan sebagai ‘pelaut’. Oleh sebab itu, banyak orang-orang Bugis yang melakukan pelayaran untuk merantau dan menjelajahi negeri orang atau tempat lain. Hingga hari ini, terdapat perkampungan Bugis di beberapa negara. Hal ini juga seturut dengan pertukaran rempah Nusantara ke berbagai negara. Rempah menjadi salah satu bahan yang dibawa dalam pelayaran masyarakat Bugis untuk meramu minuman maupun meracik obat ketika sakit.

Pelayaran suku Bugis di laut Sulawesi telah lama dilakukan sebagai sebuah rutinitas, terutama keberadaan masyarakat Bugis yang dekat dengan masyarakat Mandar. Keduanya telah lama berlayar dengan perahu-perahu tradisional, seperti Padewakkang dan Palari.

Kekuatan pelayaran masyarakat Bugis dan Mandar juga didukung oleh pengetahuan navigasi mereka yang telah diwariskan secara turun-temurun, dari genereasi ke generasi. Pengetahuan perbintangan masyarakat Bugis untuk melihat arah dan angin dalam berlayar juga menjadi menjadi modal besar mereka dalam melakukan perantauan lewat jalur laut.

Penasaran dengan kisah para pelaut dan perantau dari Bugis? Yuk, simak kisah pelayaran dari Sulawesi dalam webinar di bawah atas.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio