Pulau Dewata Bali dan Jejak Perdagangan Rempah

admin

8 November 2020

Perdagangan di Pulau Dewata Bali, khususnya di sektor maritim pada abad ke-17 dan 18 tidak mendapat cukup perhatian pemerintah Hindia Belanda. Tak heran, bila pelabuhan yang menjadi rute dan jalur rempah berkembang sesuai dengan otonomi yang dimiliki penguasa lokal. Namun, perubahan terjadi ketika memasuki abad ke-19.

Bali tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, ia juga memiliki kisah dan sejarah penting dalam perdagangan rempah dunia. Peran Bali dalam perdagangan rempah pada masa lalu diperkuat dengan adanya tiga pelabuhan kuno, yaitu Julah, Pacung, dan Sembiran.

Selain bukti-bukti peran Bali dalam perdagangan rempah dunia, terdapat jejak perdagangan rempah lainnya yang masih bisa kita telusuri hari ini, mulai dari uang kepeng, jeringau, sate lilit, dan tenun gringsing. Lantas, seperti apa kisahnya?

Simak selengkapnya melalui video Jelajah Jalur Rempah yang menyoroti titik-titik penting di Pulau Dewata Bali.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio