Sejarah Rempah di Aceh dalam Sejarah Catatan Kuno, Kuliner, dan Diplomasi

admin

31 Desember 2021

Aceh telah menjadi salah satu pusat perdagangan dunia di masa lampau, terutama pada masa kejayaan rempah Nusantara. Salah satu rempah istimewa yang banyak dihasilkan oleh Aceh adalah lada. Namun hilir mudik perdagangan rempah juga membawa berbagai macam rempah yang kini bisa kita temui di Aceh. Tak mengherankan jika kuliner Aceh begitu kaya akan aroma dan cita rasa rempah.

Pemanfaatan rempah di Aceh tidak hanya diperuntukan sebagai bahan-bahan kuliner, namun juga menjadi bahan pengobatan alternatif. Hal ini pun telah lama dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam melakukan pemanfaatannya terhadap tumbuhan multiguna ini. Pengobatan dengan rempah bahkan telah tertulis dalam kitab-kitab masa lampau. Salah satu contohnya, termaktub dalam kitab Tajul Muluk (Mahkota Raja) yang ditulis oleh Syekh Ismail Aceh pada zaman Sultan Ibrahim Mansur Syah (1837-1870 M). Di dalamnya disebut beberapa jenis rempah dari lada, cengkeh, dan fuli (lapisan biji pala berwarna merah).

Jauh sebelumnya, rempah pun menjadi bagian dalam sejarah Aceh. Lada, terutama, pernah menjadi cendera mata dan alat diplomasi saat Aceh hendak meminta bantuan bangsa asing. Bangsa asing yang pernah menerima ini salah satunya adalah bangsa Turki.

Kisah panjang mengenai hubungan rempah dan perjuangan Aceh tersebut memiliki bukti yang masih bisa kita temui yaitu “meriam lada secupak”. Penasaran dengan kisah sejarah, diplomasi yang dihasilkan, hingga cita rasa kuliner yang dihasilkan lada di tanah Aceh? Saksikan selengkapnya dalam video “Pesona Rempah Aceh” karya Samwiel yang menjadi pemenang kedua dalam Lomba Vlog Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio