Lada, Sultan dan Pedagang: Perebutan Kekuasaan di Banjarmasin

admin

4 Juni 2021

Pada masa lampau, Banjar dikenal sebagai salah satu tempat penghasil lada di Nusantara. Tanaman yang dijuluki Raja Rempah ini tumbuh subur di daerah pedalaman Banjar, dan menjadikan daerah ini pemasok lada bagi daerah pesisir.

Hal ini pun mendorong kejayaan Kerajaan Banjar, terutama dalam bidang perekonomian. Perkembangan tersebut juga mendorong masyarakat Banjar pada akhirnya menghasilkan produk lain yang laris dijual di pasaran, seperti rotan dan damar, dan menarik minat para pedagang asing.

Kedatangan bangsa asing di tempat ini, selain memberi dampak yang meriah bagi perdagangan juga membawa bara api perpecahan di tanah Banjar. Hal tersebut berawal ketika Contract Craemer Opperkoopman (Kepala Perdagangan) VOC menolak permintaan Sultan untuk mengirimkan lada ke Makassar. Pecahlah perang dan sentimen anti VOC pada tahun 1683. Akibat dari hal ini, sebanyak 108 orang Belanda tewas, loji-loji VOC yang dibakar, dan penghancuran kapal-kapal VOC. Akibat peristiwa ini, VOC ditaksir mengalami kerugian sebesar 160.000,41 real.

Pembantaian terhadap orang-orang VOC tersebut, selain dilatarbelakangi faktor perdagangan juga faktor orang-orang Belanda yang tidak mau beradaptasi dengan adat-istiadat di Banjarmasin. Hal ini juga ditambah perilaku VOC yang ingin memonopoli, atau dalam bahasa Banjar disebut kuluh, dalam perdagangan lada.

Tindakan Kerajaan Banjar melepaskan diri dari ikatan monopoli ini juga dilanjutkan dengan ajakan kerjasama dengan Sultan Makassar untuk meruntuhkan VOC. Belanda yang marah atas tindakan Kerajaan Banjar ini pun mengirim ekspedisi kedua mereka pada 1683, tetapi gagal karena perlawanan Kerajaan Banjarmasin cukup kuat.

Penasaran dengan kisah perdagangan rempah dan perebutan kekuasaan di Banjarmasin? Saksikan selengkapnya dalam video karya Muhammad Zahidi, salah satu pemenang dalam Kompetisi Film Jalur Rempah Kalimantan Selatan pada tahun 2020, dalam video di atas.

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio