Arsip merupakan bagian kerja kebudayaan yang tak ternilai. Melalui arsip kita dapat melihat sejarah atau masa lalu sebuah bangsa untuk kemudian menjadi bagian dalam menata masa depan. Arsip juga mampu menjadi jalan keluar sekaligus solusi untuk merancang masa depan kita sebagai individu maupun bangsa.

Dalam penelusuran Jalur Rempah, arsip menjadi bagian yang sangat penting, sebuah catatan dan dokumentasi untuk mengungkap jejak, warisan, serta kisah-kisah yang terjadi pada masa kejayaan perdagangan Nusantara.

Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI) bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar International Virtual Coordination Meeting Spice Route Archive as World Documentary Heritage pada Kamis, 10 Desember 2020.

Diskusi ini diisi oleh pembicara kunci, yakni Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud RI, Hilmar Farid dan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala ANRI, M. Taufik. Selain itu, turut hadir beberapa narasumber lain dari berbagai bangsa dengan pemaparan materi yang tak kalah menarik, adalah Johan Van Langen dari Arsip Nasional Belanda, Imam Gunarto dan Multi Siswati dari Arsip Nasional Indonesia, Haji Shaharuddin Ismail dari Arsip Negara Malaysia, serta Wu Yuan Yuan dan Liu Wen Hua dari Arsip Nasional Tiongkok.

Dalam pembukaan diskusi, Hilmar Farid selaku pembicara kunci mengungkap bahwa konsolidasi arsip-arsip terkait Jalur Rempah yang tersebar di berbagai tempat perlu dilakukan sebagai sebuah langkah untuk meningkatkan kesadaran terkait preservasi dokumen masa lalu. Hal ini bagi Hilmar, dapat berguna untuk memperluas akses pengetahuan masyarakat dan bukan semata-mata untuk pengakuan UNESCO.

Penasaran dengan bagaimana jalannya diskusi ini? Jangan lupa saksikan video selengkapnya dalam video berikut ini. Selamat menonton Sobat Nusa!