Revitalisasi Jalur Rempah di Sungai Carang Tanjung Pinang

admin

19 April 2021

Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang menjadi pusat perdagangan. Letaknya yang strategis membuat rempah-rempah dari Kepulauan Riau mudah dibawa dan dipasarkan ke Selat Malaka sehingga cepat dikenal dan menyebar ke daerah lain. Perdagangan rempah Riau juga diperkuat dengan adanya Pelabuhan Riau. Pelabuhan Riau yang berada di aliran Sungai Carang menjadi salah satu dermaga bagi kapal-kapal para pedagang, baik dari pulau lain maupun para pedagang dari bangsa asing, terutama setelah abad ke-18 Masehi di mana Tanjung Pinang mulai menjadi tempat penghasil lada dan gambir.

Pelabuhan Riau mengalami kegemilangan pada masa kepemimpinan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I sampai Sultan Mahmud Syah III. Pelabuhan ini menjadi urat nadi Kerajaan Riau Lingga hingga serangan Belanda datang pada tahun 1782-1784.

Saat ini, Pelabuhan Riau menjadi dermaga karena berada di aliran Sungai Carang yang menjadi jalur transportasi kapal dari kampung ke kampung. Bentuk dan lokasinya yang menarik membuat Pelabuhan Riau kini dijadikan sebagai tempat wisata bagi masyarakat sekitar sekaligus lokasi para nelayan mencari ikan.

Ada banyak kisah menarik lainnya mengenai sejarah dan perkembangan Pelabuhan Riau di aliran Sungai Carang. Saksikan selengkapnya dalam webinar Jalur Rempah di Kepulauan Riau dalam video di bawah ini dengan narasumber Vita Datau (Komite Jalur Rempah), Surjadi (Kadin Kebudayaan & Pariwisata Tanjung Pinang), Irsandi (DISPAR Prov. Riau). Dipandu langsung oleh: Sasangka Adi Nugraha (BPNB Kepri).

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio