Mengenal Buah Pala Banda, Katalisator Sejarah Nusantara dan Dunia

admin

25 Agustus 2021

Buah pala di pohon

Buah pala yamg terbuka

Buah pala yang terbuka

Biji buah pala dengan fuli

Seorang petani menjemur pala

Seorang petani menjemur pala

Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Sebagai rempah-rempah dengan nilai yang tinggi, buah, fuli (salut biji), dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Buah pala Banda juga dikenal sebagai katalisator dari berbagai sejarah di Nusantara maupun di dunia.

Pada abad ke-6 Masehi, pala menyebar ke India, kemudian ke Konstantinopel, dan menjadi mitos di belahan bumi lain. Lalu pada abad ke-13, para pedagang Arab telah menyimpulkan dengan tepat asal-usul rempah pala berada, yaitu di belahan timur pulau-pulau Nusantara. Akan tetapi mereka merahasiakan lokasi ini dari para pedagang Eropa. Baru ketika Portugis mendatangi Asia Tenggara pedagang-pedagang Eropa mendapatkan lokasi utama pala berasal.

Buah pala berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Ketika sudah masak, kulit dan daging buah membuka, akan terlihat biji berwarna coklat yang terbungkus fuli merah.

Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga masa panen. Panen pertama dilakukan tujuh sampai sembilan tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Pohon pala dapat tumbuh hingga 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.

Dalam kuliner Indonesia, pala digunakan dalam berbagai resep, terutama untuk masakan berkuah seperti beberapa soto, konro, sup buntut, sup iga, bakso, dan sup kambing. Pala juga digunakan dalam saus untuk hidangan yang berasal dari Eropa seperti bistik, semur, rolade, bistik lidah, juga menjadi garnish dalam berbagai jenis cocktail.

 

Sumber gambar:

Joe Ravi/Wikimedia Common
Baptiste Vauchelle/Wikimedia Commons
Dokumentasi Direktorat Sejarah
Yaleyla/Wikimedia Commons
Arie Basuki/Wikimedia Commons
Midori/Wikimedia Commons

Bagikan:

Konten Jalur Rempah

Artikel

Foto

Video

Publikasi

Audio

Audio