Banten dalam Jaringan Perniagaan Rempah Abad X Hingga Abad XVI
Banten dalam Jaringan Perniagaan Rempah Abad X Hingga Abad XVI
Gregorius Andika Ariwibowo
Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat
andikaariwibowo@gmail.com
Abstrak
Banten sejak abad ke-10 telah memainkan peran penting dalam rangkaian formasi sejarah Indonesia karena wilayah ini merupakan salah satu bandar utama dalam jaringan perniagaan bahari baik di Nusantara maupun Asia Tenggara. Hal-hal yang dibahas dalam kajian ini adalah faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi terbentuknya Banten Girang hingga mampu menjadi salah satu simpul strategis dalam jaringan perniagaan rempah di kawasan bahari Nusantara; kemudian seperti apakah pola jaringan perniagaan Banten pada masa Kerajaan Banten Girang; serta bagaimanakah pengaruh perniagaan lada hitam yang kemudian menjadikan Banten Girang sebagai salah satu pelabuhan utama perniagaan rempah pada abad ke-10 hingga abad ke-16? Kajian ini ini dilakukan untuk melihat lebih jauh mengenai perkembangan wilayah Banten yang ternyata telah memiliki peran penting dalam rangkaian formasi sejarah bahari Nusantara sejak abad ke-10. Sumber-sumber yang digunakan sebagian besar merupakan sumber-sumber sekunder yang membahas mengenai Banten maupun keterkaitan Banten dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya baik di kawasan Nusantara maupun Asia. Wilayah Banten pada masa sebelum berdirinya Kesultanan Banten telah memainkan posisi penting dalam arus dan jaringan perdagangan di kawasan perairan Nusantara. Produksi lada hitam dan letak yang strategis dalam jalur perniagaan di Selat Sunda telah menjadikan Banten Girang memperoleh kegemilangan dalam aktivitas perdagangan lintas bahari ketika itu.
Kata Kunci: Banten Girang, Sejarah Banten, Jalur Rempah, Lada Hitam, Sejarah Bahari
Abstract
Back in the 10th century, Banten had played a crucial role in the series of Indonesian History formations, for this region was one of the main ports in the nautical trade network both in the Nusantara and Southeast Asia. This study discussed the factors behind the formation of Banten Girang that became one of the strategic nodes in the spice trading network in the Nusantara nautical area; how was the pattern of the Banten trading network during the reign of the Banten Girang Kingdom; and how was the influence of the black pepper trade that later made Banten Girang one of the main ports of the spice trade in the 10th century until the 16th century. This study has attained to look further at the development of the Banten region, which evidently maintained a significant role in the series of formations in the nautical history of the Nusantara back to the 10th century. The sources used are mostly secondary sources that discuss Banten and its relations to other surrounding areas, both in Nusantara and Asia. The region of Banten before the establishment of the Banten Sultanate had played an essential role in the trade network in Nusantara waters. The production of black pepper and its strategic location in the Sunda Strait trade route led Banten Girang to achieve glory in nautical trade activities at that time.
Keywords: Banten Girang, Banten History, Spice Routes, Black Pepper, Nautical History
_________
Editor: Moh. Atqa & Doni Ahmadi
Sumber gambar: Abraham Salm/Koleksi Tropenmuseum
Konten ini dibuat oleh kontributor website Jalur Rempah.
Laman Kontributor merupakan platform dari website Jalur Rempah yang digagas khusus
untuk masyarakat luas untuk mengirimkan konten (berupa tulisan, foto, dan video) dan
membagikan pengalamannya tentang Jalur Rempah. Setiap konten dari kontributor adalah
tanggung jawab kontributor sepenuhnya.