Artikel

Sejarah Selayar sebagai Collecting Center Jalur Pelayaran Nusantara

admin| 9 Oktober 2020

Kepulauan Selayar adalah kabupaten yang berbentuk kepulauan dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan. Selayar berasal kata cedaya (Bahasa Sanskerta) yang bermakna satu layar. Hal ini disebabkan pada masa lampau perahu dengan satu layar singgah di kepulauan ini. Cedaya sendiri pernah disebutkan dalam kitab Nagarakretagama tahun 1356, di mana sejarah Selayar masuk ke dalam bagian Nusantara sebagai pulau-pulau di luar Jawa dan menjadi bagian dari wilayah Majapahit. 

Kitab Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa wilayah di Sulawesi, seperti Luwuk, Makassar, Butun (Buton), dan Salaya (Selayar). Wilayah-wilayah tersebut dapat dimaknai sebagai pelabuhan-pelabuhan yang pernah didatangi oleh para pedagang dari Jawa dan sebaliknya. Kehadiran para pelaut dari wilayah tersebut pernah tercatat aktivitasnya di pelabuhan-pelabuhan Jawa.

Menurut Dr. ABD. Rahman Hamid, M.Si, dosen sekaligus peneliti di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin, dalam webinar Dari Selayar ke Makassar, Jejak Rempah Mendunia, peran Kepulauan Selayar dalam lalu lintas pelayaran Nusantara semakin kuat dengan ditemukannya bukti-bukti peninggalan, seperti nekara perunggu, jangkar raksasa, dan keramik-keramik Tiongkok yang saat ini dapat dijumpai di beberapa museum di wilayah tersebut. 

Berada di lokasi yang strategis, dalam sejarah, Selayar menjadi kekuatan geopolitik bagi penguasa yang mengontrol wilayah tersebut dan memanfaatkannya untuk menentukan aktivitas pelayaran. Dalam sejarahnya, wilayah ini tidak dikuasai oleh kerajaan besar yang berasal dari kepulauan setempat. Namun menurut catatan, sejarah Selayar pernah dikuasai oleh Kerajaan Gowa-Tallo yang melakukan ekspansi ke timur dan juga Kerajaan Ternate dalam beberapa waktu. Dengan masuknya Selayar dalam suatu wilayah kerajaan, penguasa dapat mengendalikan jalur pelayaran dari barat ke timur dan sebaliknya.

Sebagai pulau yang terletak di wilayah strategis, Selayar memiliki peranan penting bagi lalu lintas jalur perdagangan dan distribusi komoditas antarpulau, yang menghubungkan bagian barat dan timur Indonesia dan sebaliknya. Menurut arkeolog Shinatria Adhityatama, dalam analisisnya yang berjudul Situs Bonto Sikuyu, Kepulauan Selayar, Selayar diduga memiliki peran penting, khususnya sebagai titik transit sejak dimulainya Jalur Rempah di perairan Indonesia Timur. Selayar menyediakan kebutuhan bagi para pedagang, antara lain air bersih, perbekalan, dan juga perniagaan. Selain itu, Selayar juga menjadi lokasi bagi kapal yang berlayar untuk mendapatkan perawatan maupun perbaikan sebelum kembali melanjutkan pelayaran. 

Perlu diingat bahwa kapal-kapal kayu saat itu membutuhkan perawatan khusus dan penggantian kayu setiap saat. Selain kayu, kain dan hasil perikanan merupakan komoditas utama Selayar. Ketersediaan kayu di Selayar juga ditopang oleh pulau-pulau di sekitarnya untuk keperluan kapal. Tidak hanya sebagai titik singgah, Selayar juga sebagai collecting center (pusat pengumpul) untuk mengumpulkan komoditas yang dibutuhkan dalam jalur perdagangan. 

Dalam perannya sebagai collecting center, Selayar mendapatkan pasokan komoditas dari petani maupun nelayan dari pulau-pulau di sekitarnya, seperti Pulau Kalao, Kalatoa, dan Bonerate yang berperan sebagai feeder points (titik pengumpan komoditas). Setelah komoditas-komoditas tersebut terkumpul di Selayar, selanjutnya dikirimkan ke pelabuhan internasional (entrepot) yang dalam hal ini adalah Makassar. 

Peran Makassar sebagai entrepot atau pelabuhan internasional dapat dikatakan tidak bisa berdiri sendiri tanpa hadirnya feeder points dan collecting center di sekitarnya yang menunjang segala komoditas untuk kemudian dikirim ke berbagai wilayah di Nusantara maupun internasional. Hubungan entrepot, collecting center, dan feeder points juga tidak bersifat hirarki, tetapi sangat ditentukan oleh kebutuhan, kondisi angin, dan kepentingan perdagangan pada masa itu.

 

Sumber:


Adhiyatama, Shinatria. 2015. Analisis Data (Situs Bonto Sikuyu, Kepulauan Selayar). Artikel. Research Gate.

Budaya Saya, 2020. Webinar Dari Selayar ke Makassar, Jejak Rempah Mendunia. 25 September 2020, https://www.youtube.com/watch?v=vKnXKhV1Irg&t=1345s 

Website Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Sejarah. 9 Oktober 2020. https://www.kepulauanselayarkab.go.id/hal-sejarah.html


Naskah: Putri A. Fitriah

Editor: Tiya S.

Bagikan:

Artikel Populer

Produk Perawatan Kulit Glowing dengan Bahan Alami Rempah Nusantara

1 April 2022

Arka Kinari: Sejarah Kapal, Titik Pelayaran, & Jadwal di Jalur Rempah

2 Oktober 2020

Pesona dan Kisah Rempah-rempah di Negeri Laskar Pelangi

22 Desember 2020

Artikel Terbaru

Telusuri Kekayaan Historis dan Budaya Kepulauan Selayar, Muhibah Budaya Jalur Rempah Kembali Digelar

24 November 2023

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

24 September 2023

Antusias 140 Nelayan Adu Cepat dalam Lomba Perahu Layar Tradisional dan Upaya Regenerasi ke Anak Cucu

24 September 2023

Artikel Terkait

...

Pesona dan Kisah Rempah-rempah di Negeri Laskar Pelangi

admin

22 Desember 2020

...

Tari Joke: Seni yang Hidup dalam Jalur Rempah

Muhamad Ersad Mamonto

28 Februari 2023

...

Jalur Rempah 2020: Puncak Acara Apresiasi Karya Budaya Rempah Nusantara

admin

10 Desember 2020