Artikel

Menelusuri Sejarah Pati, Titik Strategis di Pantai Utara Jawa

admin| 17 Januari 2021

Dalam sejarah rempah masa lalu, Pulau Jawa juga turut memegang peran penting. Salah satu titik yang cukup berpengaruh dalam sejarah adalah Pati. Dengan letak yang sangat strategis, tidak mengherankan bahwa Pati menjadi suatu titik Jalur Rempah yang krusial, terlebih perannya yang merupakan pintu masuk dari wilayah timur ke wilayah Jepara dan seterusnya. 

Dari catatan sejarah kuno, Pelabuhan Juwana termasuk dalam titik pantai utara Jawa yang berperan krusial sebagai titik dan pusat perekonomian Pati. Selain menjadi pintu masuk dari wilayah timur, di tempat ini galangan kapal terbaik yang selalu berkembang dan sekaligus menjadi titik distribusi perdagangan beras.

Selain Juwana, ada juga Tayu yang merupakan pelabuhan transit dari Juwana ke Jepara. Pasca pendudukan VOC, Jepara ini dipandang sebagai tempat yang sangat strategis dan dikembangkan menjadi pos dagang mereka. 

Jejak sejarah Jalur Rempah di Pati ini pun masih bisa dirasakan hingga saat ini dengan terjaganya pluralisme, berbagai macam agama berkembang di sana, mulai dari Islam, Kristen, Hindu, hingga Buddha. Hal ini sekaligus menjadi cerminan dan menunjukan identitas berbagai pedagang dari latar belakang yang berbeda-beda membawa pengaruh dan budaya di Tayu pada masa lampau.

Selain itu, faktor lain yang membuat Pati menjadi titik rempah pada masa lalu juga didukung dengan wilayah pegunungan di Pati yang membuat rempah-rempah mudah dibudidayakan. Pelabuhan Tayu dan Juwana ini juga tidak hanya berjaya di masa lalu, ia juga masih menjadi pusat perdagangan sampai sekarang dengan pusat pemerintahan di Pati. 

Jejak-jejak budaya yang dihasilkan Pati sebagai pelabuhan dagang ini bisa dilihat dari berbagai kesenian dan tradisi, seperti ketoprak, Wayang Topeng Soneyan, dan Wayang Mandailing. Khusus yang terakhir, kesenian ini merupakan pentas kolaborasi yang para pemainnya diisi oleh orang Jawa, Orang Tiongkok, Orang Magribi, dan Orang Belanda. Suatu bukti akulturasi yang dihasilkan dari perniagaan rempah masa lalu.

 

__________

Sumber:

Webinar Budaya Rempah di Pusaran Jawa. Narasumber: Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum. (Kepala BPNB DI Yogyakarta), Winarto, S.Pd., M.Hum. (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati) dan Prof. Singgih Tri Sulistiyono.

__________

Naskah: Doni Ahmadi

Editor: Tiya S.

Bagikan:

Artikel Populer

Sambutan Kedatangan Arka Kinari di Fort Rotterdam Makassar

4 Oktober 2020

Arka Kinari di Kepulauan Selayar, Titik Ketiga Program Jalur Rempah

1 Oktober 2020

Rempah sebagai Sumber Pengobatan Lokal: Fasal Obat dalam Pengetahuan Lokal Naskah Kuno “Ramalan tentang Gempa, Obat, Doa, Azimat”

12 Oktober 2022

Artikel Terbaru

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Sukses Menyusuri Tujuh Titik Jalur Rempah Indonesia Bagian Barat dan Malaysia

15 Juli 2024

MBJR Bersama KRI Dewaruci Singgah di Kota Melaka, Perkuat Konektivitas Kultural Indonesia-Malaysia

1 Juli 2024

Muhibah Budaya Jalur Rempah di Sabang, Nostalgia KRI Dewaruci Menyambangi Perairan Aceh 70 Tahun Lalu

23 Juni 2024

Artikel Terkait

...

Rempah sebagai Sumber Pengobatan Lokal: Fasal Obat dalam Pengetahuan Lokal Naskah Kuno “Ramalan tentang Gempa, Obat, Doa, Azimat”

Amos

12 Oktober 2022

...

Minyak Kemiri, Materi Dasar Pewarnaan Kain Tenun Gringsing

admin

8 Agustus 2021

...

Akulturasi Keroncong di Kampung Musik Desa Selat Nasik

Royas Aulia Subagja

24 Januari 2023